[-]

Selasa, 13 Desember 2011

Seperti meraih bintang, tapi kepala orang diinjak.
Rasanya seperti ditawarkan minum, tapi disiramkan.
Rasanya seperti akan dicium, tp diludahi.

Dunia ini seperti sempit seluas kakus.
Adanya itu, itu yang dimakan.

Habis kosa kata bukan karna tidak ada.
Tapi karna tak tahu lagi harus bilang apa.
iya dan tidaknya sudah tak ada beda.
Janji sumpah pun jadi senda gurau belaka.

Pahit getir ditelan mentah-mentah, bulat-bulat.
Meninggalkan luka bagi lainnya.

Sayang, perduli, cinta, tinggal prosa.
Fiksi-fiksi indah untuk telinga.
Tak pernah sampai ke hati, tak sekalipun menyentuh jiwa.

ooh..begitu indah diciptakan telinga
ooh..begitu cantik binar mata

Pernah ada, bicara tak ada bekas sahabat
Semoga saja bukan itu akhir yang didapat
Pernah ada, bicara bekas cinta
Ujungnya kesana jua bermuara

Untuk beberapa manusia biasa seperti saya
Sayatannya sungguh-sungguh tak terperi
Tapi bagaimanapun juga
Bagaimana mungkin kau akan mengerti

Rembiga, 24/11/2011
 Firly Rifkhianto

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 [[ Bengkel Sastra Lintang ]] All Rights Reserved.
Powered by Blogger.com.